puisiq

| |
Takingin rasanya ku memendam prasaan ini...
Memendam smua'a sendirian....
Rasa benci ini akan membunuhku jikalau tak diungkapkan tapi apadaya takmampu lagi bibir terangkat hanya untuk mengucap "aq membencimu"
Prasaan itu yang selalu membuatq termakan bujuk rayu setan untuk menjelek"kan'a di depan semua
Hatiq mungkin tlah tertutup lapisan hitam nan rapat untuk kebaikan yang telah ia berikan padaku, semua pujian yang ia ungkapkan padaku dan semua pengorbanan yang ia lakukan padaku
Tapi aq blum bisa memaafkan'a memaafkan prilaku'a yang membuat mataq sembab malam itu
malam yang ku tak tahu mengapa harus datang, disaat aq bahagia bersama'a
Ingatanq mulai menguak, semua memori manis dengan'a, semua memori yang aq jalani bersama'a hilang seketika hanya karena satu malam ketika kulihat ia mencium bibir manis seorang nan jauh disana dan aq tak meragukan'a lagi bahwa itulah ia disana bersama seorang yang tak ingin kulihat maupun kuingat wajahnya
Kebencianq seketika tumbuh bagai sulur merambat dengan cepatnya
Berlarilah aq ke tempat dimana aq tak akan pernah bisa melihatnya lagi di tempat dimana akan aku henyakkan setiap memori manisq dengannya hingga akhirnya taksanggup lagi ku berlari dan aq pun berhenti
Tapi apa? semua memori itu, semua memori itu membuat dada kecilku ini penuh sesak, taksanggup lagi kutahan smua prasaan benciq padanya
Hingga akhirnya kuketahui kabar dari seorang teman lama disana bahwa ia, dia yang telah membuatq mengenal rasa cinta dan benci sudah hilang, kembali termakan tanah
Tak mampu ku tahan lagi semua air mata yang menyesakkan mata
meledaklah tangisku, tapi untuk apa? untuk apa aq menangisi seorang manusia yang telah menghancurkan hatiq menghancurkan smua impianku bersama'a
Karena Cinta, itulah jawabnya....


aq gak maksud apa tujuanq nulis niey puisi??
bayangkan aq aja blum pernah ngerasain aq kehilangan orang tercintaq bahkan membenci'a, kayak'a aq gak mungkin ngelakuin apa yang ada di puisiq itu deh...(amien...)

0 comments: